BLOGGER KALTENG (Palangka Raya) - Perspektif orang tua berbeda, ada yg melarang anaknya bermain game online seperti PubG dan Mobile Legends. Karena candunya yang berlebihan. Sama halnya anak-anak yang disuguhi tontonan percintaan di SCTV atau film korea. Kalau tidak ada Bimbingan Orang Tua maka hasilnya akan sama. Candu yang berlebihan.

IMI dan Pemko Palangka Raya akan mengadakan Tournament PUBG Mobile. Komentar orang tua beragam. Ada yang menolak ada juga yang menerima. Semua punya alasan. Wajar dan harus dilakukan karena orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anak-anaknya.

Bagaimana jika Tournament ini diselingi dengan, pengarahan oleh BNN tentang bahaya narkoba. Kemudian dilanjutkan oleh Diskominfo dan Polres tentang Internet Sehat. Pasti akan mendapatkan poin berbeda.

Bagaimana memanajemen waktu bagi anak-anak yang bermain PUBG Mobile. Ini tentang edukasi dan cara memanajemen sebuah Tournament, sehingga semua bisa jalan berdampingan.

Selain itu, yang sangat perlu dilakukan panitia adalah memanggil Psikolog untuk bicara kepada para gamers, tentang bagaimana mengolah kejiwaan, kepribadian dan etika pada saat bermain PUBG Mobile. Sehingga tidak mempengaruhi psikologis gamers.

Yang lebih ekstrim, wajibkan para gamers dengan kategori masih anak-anak didampingi orang tuanya.

Gamers yang mengeluarkan kata-kata tidak senonoh pada saat Tournament maka akan didiskualifikasi. Karena etika harus lebih diutamakan.

Manajemen yang baik, maka kegiatan ini bisa menjadi wahana edukasi yang baik. Semoga sukses. Demikian tanggapan saya atas keresahannya beberapa orang tua.

Debu Yandi | Blogger Kalteng