Suku Dayak Penan Barat, adalah salah satu suku pengembara yang hidup di hutan pedalaman Sarawak, Malaysia. Suku Dayak Penan Barat terdapat di sekitar distrik Belaga.

Dayak Penan Barat
(mutantspace)
Dari yang diketahui bahwa suku Dayak Penan Barat hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 15 hingga 75 orang. Mereka membangun perkemahan utama (pondok kecil) di dekat sungai, di atas tanah yang datar, dan biasanya menempati tempat tersebut selama lebih kurang 2 tahun. Kemudian mereka mencari tempat lain lagi untuk membangun perkemahan di tempat baru. Kebiasaan mereka berbeda dengan suku Dayak Penan Timur yang lebih suka membangun perkemahan di tempat tinggi di punggung bukit.

Pondok-pondok dibuat dari batang-batang pohon muda, dengan atap yang terdiri dari lembaran-lembaran seperti tikar yang dibuat dari daun-daun kelapa yang dianyam. (Lebar, 1972:178)

Mereka membangun gubuk-gubuk sederhana untuk tempat tinggal sementara, kemungkinan dahulunya sering terjadi konflik-konflik atau karena sedikitnya persediaan makanan, sehingga sering memutuskan untuk pindah mencari tempat baru. Arnold menyatakan bahwa suku Penan pengembara yang hidup di lembah Plieran adalah "orang yang paling primitif di Kalimantan; yang hidup di hutan dan tinggal di pondok-pondok yang terbuat dari dedaunan dan hidup dengan cara mengumpulkan makanan dan berburu" (1959:11).

Dalam beberapa tahun terakhir, usaha pemerintah setempat untuk menempatkan suku Dayak Penan Barat, membuahkan hasil, karena sebagian besar suku Dayak Penan Barat mulai meninggalkan kebiasaan hidup nomadennya. Hanya sebagian kecil yang masih mempertahankan hidup secara nomaden.
Suku Dayak Penan Barat yang telah bermukim di suatu tempat, dengan membangun rumah-rumah sederhana, mulai terbiasa dengan kehidupan menetap. Tapi para laki-laki tetap pergi berburu, untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kecuali di akhir pekan, para laki-laki akan pulang ke tengah keluarganya, menjelang persiapan pergi ke gereja pada hari minggu.

referensi: